Profil Desa Kedungmulyo

Ketahui informasi secara rinci Desa Kedungmulyo mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.

Desa Kedungmulyo

Tentang Kami

Profil Desa Kedungmulyo, Butuh, Purworejo. Mengupas mendalam potensi sebagai desa agraris-religius, basis lumbung pangan, geliat UMKM, serta dinamika sosial keagamaan yang kental di kawasan perbatasan Purworejo dan Kebumen.

  • Lumbung Pangan Strategis

    Merupakan salah satu desa penopang ketahanan pangan utama di Kecamatan Butuh, dengan lahan sawah irigasi teknis yang sangat luas dan produktif.

  • Basis Sosial-Keagamaan yang Kuat

    Memiliki identitas sebagai desa religius dengan banyaknya lembaga pendidikan Islam (pondok pesantren, madrasah) yang menjadi pusat pembentukan karakter dan kegiatan masyarakat.

  • Lokasi Perbatasan yang Dinamis

    Berada di wilayah perbatasan antara Kabupaten Purworejo dan Kebumen, memberikan karakter sosial dan ekonomi yang unik serta potensi pengembangan sebagai gerbang wilayah.

XM Broker

Desa Kedungmulyo, sebuah wilayah administrasi yang mapan di Kecamatan Butuh, Kabupaten Purworejo, memancarkan aura khas sebagai desa yang menyeimbangkan antara produktivitas agraris dan kekentalan nilai-nilai religius. Berlokasi strategis di perbatasan barat Kabupaten Purworejo dengan Kabupaten Kebumen, desa ini tidak hanya berfungsi sebagai salah satu lumbung pangan andalan, tetapi juga sebagai pusat kegiatan sosial-keagamaan yang mengakar kuat. Hamparan sawah yang subur menjadi pemandangan dominan yang menandakan denyut nadi ekonominya, sementara aktivitas di lembaga-lembaga pendidikan Islam menjadi cerminan dari jiwa masyarakatnya. Profil ini akan mengulas secara komprehensif berbagai dimensi yang membentuk Desa Kedungmulyo, dari kondisi geografis, demografi, tata kelola pemerintahan, hingga sinergi unik antara pertanian dan spiritualitas yang menopang kehidupan warganya.

Kondisi Geografis dan Demografi

Secara geografis, Desa Kedungmulyo terletak di bagian paling barat Kecamatan Butuh, yang sekaligus menjadikannya salah satu gerbang masuk ke Kabupaten Purworejo dari arah Kabupaten Kebumen. Posisinya ini memberikan karakter perbatasan yang dinamis pada aktivitas sosial dan ekonominya. Berdasarkan analisis peta wilayah, batas-batas administratif Desa Kedungmulyo meliputi: di sebelah utara berbatasan dengan Desa Sruwohrejo, di sebelah timur berbatasan dengan Desa Tlogorejo, di sebelah selatan berbatasan dengan Desa Dlangu dan di sebelah barat berbatasan langsung dengan Sungai Jali yang menjadi penanda batas alam dengan wilayah Kabupaten Kebumen.Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Purworejo dalam publikasi "Kecamatan Butuh dalam Angka", luas wilayah Desa Kedungmulyo tercatat 2,19 kilometer persegi atau 219 hektare. Sebagian besar dari total luas ini merupakan lahan sawah beririgasi teknis yang produktif, menjadikannya salah satu desa dengan lahan pertanian terluas di kecamatannya. Topografi wilayahnya berupa dataran rendah yang subur, sangat ideal untuk budidaya padi dan tanaman pangan lainnya, serta ditunjang oleh aliran irigasi yang konsisten.Dari sisi demografi, data BPS mencatat jumlah penduduk Desa Kedungmulyo sebanyak 3.465 jiwa. Dengan perbandingan luas wilayah tersebut, maka tingkat kepadatan penduduknya mencapai sekitar 1.582 jiwa per kilometer persegi. Angka ini menunjukkan populasi yang cukup padat untuk ukuran desa agraris, menandakan sebuah komunitas yang telah lama mapan dan berkembang. Mayoritas penduduknya bermata pencaharian sebagai petani, diikuti oleh sektor lain seperti guru/ustaz, pedagang, buruh, dan sebagian kecil merupakan perantau.

Struktur Pemerintahan dan Kelembagaan Desa

Pemerintahan Desa Kedungmulyo berjalan secara terstruktur dan efektif di bawah kepemimpinan seorang Kepala Desa yang dipilih secara demokratis. Kepala Desa, bersama jajaran perangkatnya yang terdiri dari Sekretaris Desa, Kepala Urusan (Kaur), dan Kepala Seksi (Kasi), bertanggung jawab atas penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan, pembinaan kemasyarakatan, dan pemberdayaan masyarakat. "Kami berupaya menjalankan pemerintahan yang transparan dan partisipatif. Setiap program, terutama yang bersumber dari Dana Desa, direncanakan melalui Musrenbangdes (Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa) untuk memastikan sesuai dengan kebutuhan prioritas warga," ujar salah satu perwakilan pemerintah desa.Sebagai lembaga legislatif desa, Badan Permusyawaratan Desa (BPD) memainkan peran krusial sebagai mitra dan pengawas kinerja pemerintah desa. BPD aktif menampung aspirasi warga dan bersama-sama merumuskan Peraturan Desa untuk menunjang kemajuan desa. Selain lembaga formal, kelembagaan sosial-keagamaan memiliki pengaruh yang sangat kuat. Nahdlatul Ulama (NU) beserta badan otonomnya seperti Muslimat, Fatayat, GP Ansor, dan IPNU-IPPNU menjadi motor penggerak utama dalam berbagai kegiatan keagamaan dan sosial di desa. Sinergi antara pemerintah desa dan organisasi keagamaan ini menjadi kunci dalam menjaga harmoni dan stabilitas sosial.

Potensi Ekonomi: Pertanian sebagai Tulang Punggung Utama

Ekonomi Desa Kedungmulyo secara fundamental bertumpu pada sektor pertanian. Statusnya sebagai lumbung pangan bukan tanpa alasan; lahan sawah yang luas dan subur memungkinkan para petani untuk melakukan panen padi dua hingga tiga kali dalam setahun. Produktivitas yang tinggi ini didukung oleh infrastruktur irigasi yang baik dan peran aktif kelompok-kelompok tani (poktan) dalam mengadopsi teknologi pertanian modern, mulai dari penggunaan benih unggul hingga mekanisasi. Selain padi, beberapa petani juga menanam palawija seperti jagung dan kedelai sebagai bagian dari rotasi tanaman untuk menjaga kesehatan tanah.Di luar pertanian tanaman pangan, sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) juga mulai menunjukkan geliatnya sebagai sumber pendapatan alternatif. Berbagai usaha rumahan seperti produksi makanan ringan, kerajinan tangan, dan warung-warung kelontong tersebar di berbagai sudut desa. Pemerintah desa dan lembaga terkait terus mendorong pengembangan UMKM ini melalui berbagai pelatihan dan fasilitasi, menyadari pentingnya diversifikasi ekonomi untuk meningkatkan ketahanan ekonomi masyarakat. Lokasinya di perbatasan juga membuka peluang bagi tumbuhnya sektor perdagangan dan jasa untuk melayani para pelintas.

Kehidupan Sosial dan Keagamaan yang Mengakar

Identitas utama yang paling menonjol dari Desa Kedungmulyo adalah kehidupan sosial-keagamaannya yang sangat kental. Desa ini dikenal sebagai "desa santri" atau desa yang religius. Keberadaan beberapa lembaga pendidikan Islam, mulai dari Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTs), Madrasah Aliyah (MA), hingga pondok pesantren, menjadi pusat dari kehidupan intelektual dan spiritual masyarakat. Lembaga-lembaga ini tidak hanya berfungsi sebagai tempat menimba ilmu agama, tetapi juga sebagai pusat kaderisasi dan pembentukan karakter generasi muda.Suasana religius ini tecermin dalam aktivitas sehari-hari warganya. Masjid dan mushola tidak pernah sepi dari kegiatan ibadah dan majelis taklim. Berbagai perayaan hari besar Islam seperti Maulid Nabi, Isra Mikraj, dan Idulfitri selalu diperingati dengan sangat meriah dan melibatkan partisipasi seluruh warga. Tradisi-tradisi keagamaan seperti tahlilan, yasinan, dan ziarah menjadi bagian tak terpisahkan dari siklus kehidupan warga, dari kelahiran hingga kematian. Semangat gotong royong dan solidaritas sosial juga sangat tinggi, seringkali dimobilisasi melalui pengajian dan jam`iyah (perkumpulan) keagamaan. Nilai-nilai spiritualitas ini menjadi fondasi etos kerja dan kerukunan sosial yang terus terpelihara di tengah masyarakat.

Penutup: Menjaga Keseimbangan untuk Masa Depan Berkelanjutan

Desa Kedungmulyo adalah sebuah contoh harmonis dari perpaduan antara ketahanan pangan dan ketahanan spiritual. Kemampuannya untuk menjadi lumbung padi yang produktif menunjukkan etos kerja dan pengelolaan sumber daya alam yang baik. Di sisi lain, kekayaan kehidupan religiusnya menjadi benteng moral dan perekat sosial yang menjaga komunitas tetap solid dan rukun.Tantangan ke depan bagi Desa Kedungmulyo adalah bagaimana menjaga keseimbangan ini di tengah arus modernisasi. Regenerasi petani menjadi isu krusial untuk keberlanjutan sektor pertanian, sementara lembaga pendidikan Islam dituntut untuk terus beradaptasi dengan tuntutan zaman tanpa kehilangan identitasnya. Dengan terus memperkuat sinergi antara pemerintah desa, tokoh agama, dan seluruh elemen masyarakat, Desa Kedungmulyo memiliki prospek cerah untuk terus berkembang menjadi desa yang tidak hanya maju secara ekonomi, tetapi juga kokoh dalam karakter dan spiritualitasnya, serta menjadi gerbang peradaban yang membanggakan bagi Kabupaten Purworejo.